Rabu, 31 Oktober 2012

       MENARUH DENDAM

Gunung menjulang tertutup awan
Dedaunan bertiup lembut kian melambai
Mereka  pasrah ditengah kecaman zaman
Mereka  tak berdaya terhadap gilasan amarah

Kau……!
Penah bringas pembusung dada
Kau salahi tabir kehidupan
Tak menganggap ibrah itu ada
Seenaknya memasang hijab di ruangan sempit

Sadarkah kau dengan tabiakmu?
Lembut menusuk tepat disaraf penghinaan
Mengumbar cerita-cerita kosang tak ada faedah
Sombong……!

Kukeluhkan takdir kepada secarik kertas lusuh
Mengapa nasib kian tak bersahabat?
Mengapa golongan kiri dialamatkan kepadaku?
Mengapa………………………………………………..…!
Dan mengapa kebobrokan dipertemukan denganku?

Malam-malam terasa panjang
Namun kantuk tak pernah menggelayuti mata keyakinanku
Dan sudah tiga purnama
Ia terlatih menghadang gonjang ganjing kehidupan

Saksikan aku kelak
Melejit, berkembang dan melebur dalam ketangguhan
Meluluh lantahkan kesombongan zaman
Dengan tekat bak pedang yang terhunus
Akan kubungkam kata-kata tak pantas

Hari ini kau diawan-awan
Besok, tak ada tebakan yang pasti

0 komentar:

Posting Komentar

 
;