MENARUH DENDAM
Gunung menjulang tertutup awan
Dedaunan bertiup lembut kian melambai
Mereka pasrah
ditengah kecaman zaman
Mereka tak berdaya
terhadap gilasan amarah
Kau……!
Penah bringas pembusung dada
Kau salahi tabir kehidupan
Tak menganggap ibrah itu ada
Seenaknya memasang hijab di ruangan sempit
Sadarkah kau dengan tabiakmu?
Lembut menusuk tepat disaraf penghinaan
Mengumbar cerita-cerita kosang tak ada faedah
Sombong……!
Kukeluhkan takdir kepada secarik kertas lusuh
Mengapa nasib kian tak bersahabat?
Mengapa golongan kiri dialamatkan kepadaku?
Mengapa………………………………………………..…!
Dan mengapa kebobrokan dipertemukan denganku?
Malam-malam terasa panjang
Namun kantuk tak pernah menggelayuti mata keyakinanku
Dan sudah tiga purnama
Ia terlatih menghadang gonjang ganjing kehidupan
Saksikan aku kelak
Melejit, berkembang dan melebur dalam ketangguhan
Meluluh lantahkan kesombongan zaman
Dengan tekat bak pedang yang terhunus
Akan kubungkam kata-kata tak pantas
Hari ini kau diawan-awan
Besok, tak ada tebakan yang pasti