ARSITEKTUR YANG BERAKAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Bagaimana kabar? Baik?.
Alhamdulillah. berarti sama dengan kondisi Admin yang kesehatannya masih meraga. Meski masih
mengantuk. Xixixix :D
Kali ini tidak jauh berbeda dengan postingan Admin sebelumnya yang lagi-lagi bermanfaat bagi kita semua bila mau mengambil pelajaran. Ana mau bahas tentang “ARSITEKTUR YANG BERAKAR”. Mungkin diantara kita masih bingung dengan makna judul kajian kita kali ini. Hal itu menjadi wajar sebab admin juga awalnya tidak paham. Dan ternyata kalimat diatas mengandung makna dari filosofi Akar,: yakni keinginan kuat untuk terus berakar baik dari segi Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Dan Anomi : yakni punya semangat dan motivasi untuk terus berusaha.
Kali ini tidak jauh berbeda dengan postingan Admin sebelumnya yang lagi-lagi bermanfaat bagi kita semua bila mau mengambil pelajaran. Ana mau bahas tentang “ARSITEKTUR YANG BERAKAR”. Mungkin diantara kita masih bingung dengan makna judul kajian kita kali ini. Hal itu menjadi wajar sebab admin juga awalnya tidak paham. Dan ternyata kalimat diatas mengandung makna dari filosofi Akar,: yakni keinginan kuat untuk terus berakar baik dari segi Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Dan Anomi : yakni punya semangat dan motivasi untuk terus berusaha.
Sebelum kita
melangkah jauh, Ana mau memberitahu kepada kalian mengenai hal dasar yang
Arsitek harus “miliki” dalam dirinya :
1.
Sebelum mendisain bangunan, Arsitek harus memahami bahwa segala
sesuatu (konstruksi bangunan) saling berkaitan.
2.
Arsitek dituntut untuk mengolah bumi dengan seefisien mungkin.
3.
Memberikan sumbangsi terhadap dunia, itulah tugas Arsitek.
Bila hal diatas sudah menjadi milik seorang
Arsitek, maka itu sudah menjadi tambahan modal untuk menjaga alam ini.
Sebagaimana manusia diciptakan berbeda dengan
mahluk yang bernama binatang. Sebab manusia dibekali dengan akal pikiran untuk
terus dipergunakan untuk berpikir dan mencari ide-ide yang baru. Dan melalui
Ide tersebut, manusia dapat melakukan berbagai macam perubahan. Adapun sedikit
hal yang berkaitan dalam penemuan Ide adalah : Mengumpulkan data, bereksperimen,
dan bukan tentang benar salah, tentang pilihan, dan proses belajar.
Hingga Ide yang ada pada manusia itu dipergunakan, maka
ada yang namanya proses belajar. Baik itu belajar mengenai Isu / persoalan
loal, eksperimen, belajar untuk mencoba berhasil dan sedikit gagal, dan praksi
terus menerus.
Ide dan Belajar memang tidak bias dipisahkan. Sebab
keduanya adalah hal mendasar untuk terciptanya segala sesuatu dari manusia. Seperti
halnya rekonstruksi Arsitektur nusantara yang telah melalui tahap demi tahap
pembentukannya. Yakni merupakan pilihan dan bukan ideology, penggalian ide
melalui (nilai, filosofi, bentuk, material,…), bukan keharusan yang paling
benar, berhubungan denggan regionalism (system budaya, sikap kritis, ungkapan
identitas, dan relasi dengan alam), sama seperti budaya yang tidak terlepas
dari pengaruh luar.
Peduli atau tidak, kita seharusnya menyadari
bahwa bumi kita tengah mengalami banyak problem yang mendera. Tinggal bagaimana
kita bertindak setelah mengetahui isu yang tengah mengancam kelestarian bumi. Apakah
tetap dengan keegoisan kita, ataukah beralih menjadi manusia cerdas dan peduli
lingkungan. Adapun isu-isu tersebut adalah sbb :
1.
Perubahan suhu bumi
Suhu bumi meningkat 1,1°C - 6,4°C antara tahun 1900 – 2010. Indonesia
menyumbangkan emisi karbon terhadap peningkatan suhu bumi +164,7 % dari tahun
1990 – 2007.
Arsitektur “harus” mengurangi emisi karbon/ konsumsi energy. Dengan memanfaatkan
material local, material bekas, mengurangi material fhinising, dan merespon
iklim.
2.
Permukaan air yang
terus meningkat
Selama abad ke 20 air laut meningkat 10 – 25 cm. sedangkan di Jakarta
mengakami penurunan permukaan tanah 1 -15 cm setiap ttahunnya.
Arsitektur yang dipergunakan merespon isu tersebut adalah dengan
membuat resapan air, penampungan air hujan, pengolahan air limbah, dan
mengurangi ketergantungan terhadap air kemasan.
3.
Setiap hari 1000 HA
lahan pertanian diubah menjadi fungsi perkotaan
Sedangkan Indonesia kekurangan pangan (garam, kedelai, beras,
buah-buahan, dll) impor.
Arsitektur Sunda menjadi salah satu contoh yang baik untuk mengatasi
isu seperti ini. Sebab membagi tiga mikro kosmos. Yakni permukiman,
perkebunan/pertanian, dan hutan keramat.
4.
Musim panas &
kebakaran hutan makin parah
Deforestasi
1jt-2jt HA/ thn.
Arsitektur harus tata guna lahan, keanekaragaman, vegetasi, integrasi
ruang dalam dan luar, serta menanam pohon terus menerus.
5.
Sampah
Indonesia 200.000
ton/ hari, dan hanya 25% yang dipungut oleh pemulung untuk kemudian diolah
kembali. 70,69 % sampah organic dan 29,31% sampah anorganik dan (30%
diantaranya adalah sampah plastic).
JEPRET LOKASI :D